Selain itu, pengunjukrasa juga membakar bendera Malaysia sebagai bentuk kecaman dan protes terhadap Malaysia yang dinilai telah mengangkangi martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa berdaulat.
Aksi mahasiswa gelombang pertama berasal dari mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Anti Liberalisme dan Kolonialisme (Formalin). Selain menggelar orasi di halaman Konjen Malaysia, mahasiswa juga menyegel konjen Malaysia dengan mencorat-coret logo Konjen yang
berada di samping pintu pagar. Mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya dengan melempari logo konjen dengan buah tomat. Akis ini merupakan bentuk protes karena Malaysia dinilai tidak menghargai kedaulatan Indonesia dengan mengklaim sejumlah adat istiadat lokal menjadi milik
Malaysia.
Seperti estapet, aksi unjukrasa terus berlanjut dengan datangnya puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Taruna Merah Putih Sumatera Utara. Dalam aksinya, Taruna Merah Putih Sumatera Utara membakar bendera Malaysia dan mendesak negara jiran itu mencabut iklan promo pariwisata yang menampilkan tari pendet asal Bali.
Kordinator Aksi Taruna Merah Putih Sumatera Utara, Sahala Saragih mengatakan, aksi mereka adalah peringatan terakhir kepada pemerintah Malaysia agar tidak lagi melakukan tindakan yang dapat membuat kemarahan rakyat Indonesia.
"Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah," kata Saragih.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, puluhan personil Polda Sumatera Utara disiagakan di lingkungan Konjen Malaysia, termasuk menyiagakan mobil water canon.
sumber : detik.com
catatan : "Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah,"
"well rupanya bukan saya saja yang marah dan marah melihat malaysia berulah, tapi barisan mahasiswa juga sudah ambil bagian. ini adalah reaksi keras dan rupanya negara malaysia sudah kelewat batas atas sikap dan ulahnya."
2 komentar:
hancur indon kena gempar bumi....
malaysia tidak akan tolong kalian...
Medan - Ratusan mahasiswa dari dua kelompok, menggelar aksi unjukrasa di halaman Konjen Malaysia di Jl. Diponegoro Medan, Rabu (2/9/2009). Dalam aksinya, mahasiswa menyegel dan melempari logo Konjen Malaysia menggunakan buah tomat.
Selain itu, pengunjukrasa juga membakar bendera Malaysia sebagai bentuk kecaman dan protes terhadap Malaysia yang dinilai telah mengangkangi martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa berdaulat.
Aksi mahasiswa gelombang pertama berasal dari mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Anti Liberalisme dan Kolonialisme (Formalin). Selain menggelar orasi di halaman Konjen Malaysia, mahasiswa juga menyegel konjen Malaysia dengan mencorat-coret logo Konjen yang
berada di samping pintu pagar. Mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya dengan melempari logo konjen dengan buah tomat. Akis ini merupakan bentuk protes karena Malaysia dinilai tidak menghargai kedaulatan Indonesia dengan mengklaim sejumlah adat istiadat lokal menjadi milik
Malaysia.
Seperti estapet, aksi unjukrasa terus berlanjut dengan datangnya puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Taruna Merah Putih Sumatera Utara. Dalam aksinya, Taruna Merah Putih Sumatera Utara membakar bendera Malaysia dan mendesak negara jiran itu mencabut iklan promo pariwisata yang menampilkan tari pendet asal Bali.
Kordinator Aksi Taruna Merah Putih Sumatera Utara, Sahala Saragih mengatakan, aksi mereka adalah peringatan terakhir kepada pemerintah Malaysia agar tidak lagi melakukan tindakan yang dapat membuat kemarahan rakyat Indonesia.
"Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah," kata Saragih.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, puluhan personil Polda Sumatera Utara disiagakan di lingkungan Konjen Malaysia, termasuk menyiagakan mobil water canon.
sumber : detik.com
catatan : "Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah,"
"well rupanya bukan saya saja yang marah dan marah melihat malaysia berulah, tapi barisan mahasiswa juga sudah ambil bagian. ini adalah reaksi keras dan rupanya negara malaysia sudah kelewat batas atas sikap dan ulahnya."
catatan : "Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. ((kami juga begitu, tapi kalian mestilah dengar dulu penjelasan 2 pihak. bukan sewenang2nya menyalak terus)) Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. ((pulau tu, biarlah mahkamah antarabangsa yang tentukan. tak perlu menyalak lagi ye. yang adat istiadat, itu hak serumpun lah)) Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah," ((haha, memang benar dong, indonesia raya juga diciplak.. sudah kene batang hidung sendiri, mau tuduh orang lain pulak))
"well rupanya bukan saya saja yang marah dan marah melihat malaysia berulah, tapi barisan mahasiswa juga sudah ambil bagian. ini adalah reaksi keras dan rupanya negara malaysia sudah kelewat batas atas sikap dan ulahnya." ((haha, dendam itu api, marah itu bara.. marah secara melulu tiada guna.. itulah kalian, tidak pernah menjaga hati jiran tetangga.. bila terjadi gempa/tsunami/apa2 je lah, mula la mengharap bantuan jiran terdekat.. malaysia juga..))
Medan - Ratusan mahasiswa dari dua kelompok, menggelar aksi unjukrasa di halaman Konjen Malaysia di Jl. Diponegoro Medan, Rabu (2/9/2009). Dalam aksinya, mahasiswa menyegel dan melempari logo Konjen Malaysia menggunakan buah tomat.
Selain itu, pengunjukrasa juga membakar bendera Malaysia sebagai bentuk kecaman dan protes terhadap Malaysia yang dinilai telah mengangkangi martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa berdaulat.
Aksi mahasiswa gelombang pertama berasal dari mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Anti Liberalisme dan Kolonialisme (Formalin). Selain menggelar orasi di halaman Konjen Malaysia, mahasiswa juga menyegel konjen Malaysia dengan mencorat-coret logo Konjen yang
berada di samping pintu pagar. Mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya dengan melempari logo konjen dengan buah tomat. Akis ini merupakan bentuk protes karena Malaysia dinilai tidak menghargai kedaulatan Indonesia dengan mengklaim sejumlah adat istiadat lokal menjadi milik
Malaysia.
Seperti estapet, aksi unjukrasa terus berlanjut dengan datangnya puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Taruna Merah Putih Sumatera Utara. Dalam aksinya, Taruna Merah Putih Sumatera Utara membakar bendera Malaysia dan mendesak negara jiran itu mencabut iklan promo pariwisata yang menampilkan tari pendet asal Bali.
Kordinator Aksi Taruna Merah Putih Sumatera Utara, Sahala Saragih mengatakan, aksi mereka adalah peringatan terakhir kepada pemerintah Malaysia agar tidak lagi melakukan tindakan yang dapat membuat kemarahan rakyat Indonesia.
"Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah," kata Saragih.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, puluhan personil Polda Sumatera Utara disiagakan di lingkungan Konjen Malaysia, termasuk menyiagakan mobil water canon.
sumber : detik.com
catatan : "Sebagai anak bangsa, kami tidak rela jika Malaysia terus-menerus mengangkangi harkat martabat bangsa Indonesia. Klaim terhadap pulau dan adat istiadat adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Belum lagi pelecehan lagu Indonesia Raya yang diplesetkan, pantas membuat kita marah,"
"well rupanya bukan saya saja yang marah dan marah melihat malaysia berulah, tapi barisan mahasiswa juga sudah ambil bagian. ini adalah reaksi keras dan rupanya negara malaysia sudah kelewat batas atas sikap dan ulahnya."
Posting Komentar
kasih pendapat anda,