Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
18 komentar:
nice idea
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
Indonesia BODOH!!! Malaysia BEST!!! Ramai pendatang asing Indonesia yang datang ke Malaysia(secara haram). Di Malaysia, rakyat-rakyat Indonesia banyak yang merompak, mencuri dan meragut harta rakyat Malaysia. Malahan pula, ada yang merogol anak Melayu.
Indonesia SIAL? Mungkin tidak. Bukan salah negara Indonesia, tetapi salah rakyat-rakyatnya. Segelintir rakyat Indonesia SIAL dan BODOH!!! Orang Indonesia ada yang BODOH! Statement ini perlu diakui. Setuju? =))
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
sibuk ajak perang sama malaysia pasal budaya pasal makanan rendang pasal ntah apa2. pasal agama tak apa juga kurangnya kalo mati, mati syahid ni FIGHT for NUTHIN. bodoh! Nordin sorang tu pun tak tertangkap punya tolol mentaliti iindon ni.. dah mmg inDOGnesia.. bajingan belanda.
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
sedey betul la.
sana kat sini, sini kutuk sana.
Kenapa nak di mulakan sesuatu yang tidak perlu??
kalau nak perperang pun, Indo serang Malaysia,
Malaysia serang Indo, siapa yang akan mati, terseksa??
Cuba fikir, berapa ramai orang Indon di Malaysia??
Kalau pihak Indon lancarkan serangan, bukankah akan berkemungkinan
terkena rakyatnya sendiri, dan begitu juga sebaliknya.
Lagipun jika kita bunuh sesama Islam, adakah itu dikari syahid??
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
hoiii tolol, ini masalah budaya wahai pemuda-pemudah malaysia bodoh. lihat fakta! anda-anda malysia mencuri kebudayaan indonesia. bukan masalah agama dan muslim atau islam! tapi ini adalah sebuah sipat dan kbudayaan orang malaysia yang selalu mengklaim kebudayaan indonesia untuk kepentingan negara anda wahai malingsia. jadi tidak usah bawa-bawa agama. itu saja yang saya perjelaskan.
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
indon bodoh! kalo cliam budaya mcm tarian pendet seolah menyembah berhala berbaloi ke bongok?? kenapa lo tak claim thai? budha/hindhu sama saja bodoh!! bertingkat2 bodoh org indon ni. dh la tolol berlagak pandai lagi. kurang vitamin utk menjana minda otak tu byk makan satey babi. lepas kata msia penternak babi walhal negara lo sendiri bali tu byk restoran babi guling. bodoh!!
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
lalala.. siapalah aku ini, claim sana claim sini.. islam terbesar memang disini, tp kurg produktiviti.. budaya hak pribadi, xnak dikembang maju, nak buat macam harta sendiri.. macam la untung sangat tarian pandet tu.. tarian syirik.. ambik la, aku sendiri pun gak tau pandet tu apa dong.. macamana mau maju kalau begini? bila debat mau ajak perang, mau ajak carut. padahal yang ajak tu, tiada kuasa langsung. adakah kamu sby yang ada kuasa isytihar perang? tidak bukan, kalau jelas bukan, duduk senyap2, diam2.. buat kerja sendiri, jangan memandai2 nak tukar profesion nak jadi raja klaim. hormatilah hak negara lain. kenapa tidak setuju dengan budaya serumpun? inilah kalian, bercakap ikut emosi, bukan fakta. rakyat masa silam kalian yang bertandang ke negara orang dan berasimilasi dengan rakyat tempatan, adakah mereka xboleh kembangkan budaya di tempat baru? adakah mereka xboleh nak bawa budaya kamu tu di tempat baru? oh.. kesiannya.. ternyata sempitnya pemikiran..
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
catatan : Seharusnya malaysia bisa mengambil pelajaran dari yang sudah - sudah, termasuk kejadian tahun 2007 yaitu mengenai di gunakannya lagu dan tarian tradisional milik indonesia. ((jelas, pada masa ini, kemenangan milik kami, kau jangan nak putar belit balik, reog itu budaya serantau, lagu bulan korang tu pun cilok mamula moon))
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. ((hai, dah memang xbersalah mengapa mau mengaku. jelas salah discovery channel. udah, tutup buku.)) padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri ((ialah, norman buat video, finas dah edit, tapi discovery channel tambah lagi, itu salah diorang la)) artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya. ((fitnah, kalau bodoh, xde la rm300=sejuta rupiah. kalian la tolol pinjam duit imf 1998 dulu))
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.((emosi bangat kalian. kami tarian pandet pun xpernah kenal tau x)) "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah." ((hai, korang yang slalu klaim mengklaim ni. korang kan raja klaim))
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. ((haha.. memang kami guna budaya asli kami sendiri pun, apa yang xpuas hati)) kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. ((dah korang yang salah klaim, mengaku sajalah. jangan ditegakkan benang yang basah)) menurut saya itu sungguh menyedihkan. ((sedih lagi aku bila korang dilanda gempa, ramai yang miskin dll. majukan diri sendiri dulu, ingat tu kawan)) "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia. ((sori ya, di sini bukan malaysia yang mengklaim, korang yang mengklaim dulu kan. lagipun, iklan tu dah sah discovery channel yg salah, diam sudah la. sendiri malu la tu))
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. ((yelah, bila salah, mesti la minta maaf. islam yang ajar. sapa ajar ko bila salah kene perang, kutuk2, carut2? dalam isu ni, malaysia xsalah apa2 ya)) indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. ((tolongla, budaya hak bersama. habis, datuk nenek moyang kau yang berhijrah ke malaysia dulu, xboleh nak praktik kat malaysia ke. sedarlah, sekarang ni ramai yang Malaysian tapi nenek moyang Indonesian, itulah maksudnya serumpun)). indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya. ((haha, korang ye klaim.. kami kool je, tiba2 diterjah oleh press korang yang xreti nak buat kajian tu))
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. ((jangan sakit hati, xbaik puasa2 begini dong. budaya hak serumpun, penyiksaan TKI tu kes terpencil, teroris tu korang jugak yang didik dia)) semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini.((kami memang sentiasa memahami. thats why, tiada mencarut2, tiada kata2 lucah)) dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, ((mengapa tidak suka, ini fakta)) tentangga tetapi menusuk dari belakang.((siapa menusuk dari belakang? kami just defend negara kami, bila raja klaim membuat tuduhan xde fakta. bila dah salah, baru la nak malu sendiri)) ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malaysia.((oh, insafnya. korang pun kene teliti balik sifat dan akhlak korang. asyik mau mencarut dan melucah saja. budaya hak serumpun, sepatutnya korang promosikan budaya, bukan nak jadikan hak peribadi)) jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. ((mengapa tidak suka, agama itukan cerminan diri sendiri. kalau kau xamal agama, maka keluarlah perkataan carut/lucah kau itu.)) "Camkan itu wahai malaysia!." ((yea,Satu Malaysia,
kita inspirasi pada dunia Nama kan dijulang, kita menjadi kebanggaan Satu wawasan bersama bergandingan..))
http://www.youtube.com/watch?v=oAWN25A16_w&feature=PlayList&p=491E27A6E3ACD0D1&playnext=1&playnext_from=PL&index=13 ((habislah, lepas ni lagu ni pulak diklaim lagu mereka..)) lalalalla..
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
adakah indon semua ni fikir... setiap kali tuduhan dan fitnah yang dilemparkan ke melaysia.. setiap kali itu jugak bencana alam atau gempa bumi berlaku di sana..ingat malaysia banyak menolong indon disebabkan bangsa serumpun.. tetapi memang indon jenis tak mengenang jasa.rakyat malaysia tidak kepingin pun kepada tarian pendet yang menyekutukan allah tuh.
tarian pendet ialah kesilapan discovery channel.. bukan berkaitan dengan malaysia pun.
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
wei korang2 sumer pergi banyakkan amal ibadah di bulan puasa ni....
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
indoh Bodoh!
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
weh relax lah korng ni.. setakat tarian pendet ke pundek aku xtaw la ape haram name tarian tu.. yg aku taw aku x teruja pun tgk.. setakat tarian yg disalah tafsir oleh discovery chanel je kot.. watpe nak perang2 same kita.. tgk kat Indon ade gempa bumi.. malaysia jugak anta org pegi tolong.. tgk tsunami sudah.. Malaysia gak tlg.. kita hidup serumpun.. jgn lah gado2.. aku xnak jadi cam org lain tgk serumpum same2 bodoh..
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
Terkait dengan pengukuhan warisan budaya leluhur kita, BATIK, oleh
UNESCO .
marilah kita hormati dan hargai budaya bangsa kita ini, dengan
mengenakannya pada tanggal 2 Oktober 2009, kebetulan jatuh pada hari
Jum'at
UNESCO Akui Batik Milik Indonesia
Luhur Hertanto - detikNews
Bogor - Akhirnya dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan umat
manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan serta
penghargaan itu akan disampaikan secara resmi oleh United Nations
Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO).
"Pengakuannya pada 28 September nanti dan penghargaan resmi pada 2
Oktober di Abu Dhabi," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie di Istana Bogor,
Senin (7/9/2009).
Menurutnya, pengakuan UNESCO itu diberikan terutama karena penilaian
terhadap keragaman motif batik yang penuh makna filosofi mendalam. Di
samping itu pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan
berbagai langkah nyata untuk lindungi dan melestarikan warisan budaya
itu secara turun menurun.
Atas perkembangan ini Presiden SBY menyambut baik kabar tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi baik terhadap batik dan penghargaan UNESCO itu,
Presiden SBY meminta seluruh warga negara mengenakan batik pada 2
Oktober 2009.
"Orang lain bisa saja klaim batik, tapi dunia tahu kalau batik adalah
milik Indonesia," tambah Menbudpar Jero Wacik pada kesempatan sama.
Lebih lanjut dikatakannya pemerintah terus memperjuangkan pengakuan atas
karya budaya lain bangsa Indonesia. Sekarang ini yang tengah
diperjuangkan adalah musik kulintang, naskah Negara Kertagama versi
Majapahit dan epos La Galigo asal Bugis
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
WHAT THE HELL IS TARIAN PENDET..???
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
Wh... wah.. kyanya makin panas nih... tambahn lah... SEBENERNYA SAYA NI BINGUNG, KESENIAN ASLI MALAYSIA YANG MANA YA?? KYANYA TA PERNAH KEDENGARAN KABAR BERITANYA??
jad bingung, hehehehe
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
kenapa perlu kecoh benda remeh-temeh ni...tolongla kita kan serumpun..aku rasa benda ni mesti ada duri dlm daging disebalik kekecohan yg berlaku ni..
cuba kita fikir sejenak...jgn kita jadikan kisah lampau berulang kembali...
Kita pernah dijajah oleh negara luar satu masa dahulu,Betul??
Malaysia dan Indonesia baru setengah abad merdeka..
takkan kita nak tengok negara kita dijajah oleh negara luar...
Cuba fikir!!
Discovery Channel siapa punya??
Israel dan Amerika Ok!!
aku rasa diorang cuba utk memecahkan negara kita tahu!!!
Cuba renung!!
apa yg Malaysia buat kalau Indonesia dilanda bencana alam???
Mlaysia akan bantu Indonesia walau apapun berlaku..
tengok Acheh sekarang!!
disebabakan Malaysia membantu, Acheh sudah hampir membangun..
sekolah, madrasah dll..
Begitu juga Indonesia, membantu Malaysia juga..
kenapa perlu bergaduh???
Ingat Discovery Channel adalah kepunyaan Israel dan Amerika!!!!
mungkin mereka cuba utk mmecahbelahkan kita semua...
ingat!!!jangan biarkan kita dizalimi seperti Palestin....
Bersatu Teguh Bercerai Roboh!!!!!
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
benda yang kurafat pun nak di persoalkan.kau nak cakap kuda kepang dan tarian pandet tu kau punya ke itu lantak kau. aku tak nak subahat.berjuta orang islam pun tak guna, quran tak diagungkan tarian pandet orang hindu pulak dia agungkan
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menyalahkan jaringan televisi kabel Discovery Channel atas penggunaan Tari Pendet dari Bali dalam iklan promosi pariwisatanegeri itu belum lama ini.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet.
Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (4/9), mengatakan, kesalahan telah dilakukan oleh Discovery Channel yang memproduksi video klip berdurasi 30 detik untuk mempromosikan secara serial keunikan Malaysia. Secara terpisah, jaringan Discovery untuk Asia Pasifik mengatakan, pihaknya menyesal telah menggunakan video klip tarian Bali itu.
Menurut Discovery, gambar itu bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi itu telah dihilangkan," demikian pernyataan tertulis Discovery, seraya menambahkan bahwa, "Sama sekali tidak ada maksud untuk menimbulkan terjadinya kesalahpahaman atau pun masalah."
Rais Yatim menegaskan, video klip itu tidak ada kaitan dengan produser film di Malaysia dan tidak perlu bertengkar di depan umum tentang hal itu atau menjadi emosional.
Pada tahun 2007, Indonesia pernah mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu dan tarian tradisional Indonesia dalam kampanye pariwisatanya. Kedua negara lalu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik, Jumat, mengatakan, minggu lalu dia telah menulis surat protes kepada Malaysia. Jero Wacik mengatakan, tindakan Malaysia tersebut mencederai kesepakatan bersama tahun 2007 untuk menghargai warisan budaya masing-masing negara. Menurut dia, Malaysia telah berjanji untuk menegur rumah produksi yang memproduksi video klip itu.
Sumber : kompas.com
tapi sekarang hal ini terjadi lagi, malah kalau saya melihat disini pemerintah malaysia seakan tidak mau bersalah dan terkesan menganggap remeh kejadian ini. padahal yang melakukan pembuatan video ini adalah warganya sendiri, artinya antara pemerintah malaysia dan warganya sama bodohnya.
Kemunculan iklan promosi itu telah memicu kemarahan di Indonesia. Ratusan orang berunjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menuduh Malaysia mencuri Tari Pendet. "sudah jelas, karena hal ini terjadi bukan hanya sekali, tapi sering terjadi dan lagi - lagi malaysia lah yang selalu bikin ulah."
kalau menurut saya harusnya malaysia jika ingin promosi untuk negaranya "yok coba gunakanlah budaya asli malaysia, produksi malaysia, jadi itu tidak akan menimbulkan polemik dan kemarahan dari pihak negara lain. kalau memang tidak mempunyai kebudayaan ya sudah tidak usah memaksakan, apa lagi sampai menggunakan kebudayaan negara lain. menurut saya itu sungguh menyedihkan. "perlu di ingat , ini bukan masalah tentangga dan serumpun apalagi sampai bawa - bawa agama tapi ini masalah budaya dan hak milik di tambah lagi dari tiap2 negara memiliki badan hukum, jadi harusnya malaysia bisa mengerti dan menghormati dan jangan sampai melanggar hukum yang ada di indonesia. mengklaim, menggunakan budaya untuk keperluan komersil dan mencari keuntungannya menurut saya itu sudah melanggar batas dan hukum yang ada di indonesia.
Setelah kejadian ini paling - paling malaysia hanya minta maaf, begitulah cara yang paling enteng dan ampuh, seolah-olah ini di anggap sepele dan menurut saya malaysia sangat meremehkan indonesia. indonesia bukan sirik dengan malaysia, tapi indonesia hanya ingin kasih pengertian dan kasih tau, bahwa antara bangsa malaysia dan indonesia itu dua negara yang berbeda sebaiknya jangan sekali kali menggunakan budaya negara lain dan malaysia harus paham akan hal itu. indonesia mungkin kurang memperhatikan budaya yang ada, tapi itu bukan berati malaysia bisa mengklaim dan menggunakan dengan se enaknya.
Kesimpulannya indonesia sudah terlanjur sakit hati, karena sudah terlalu banyak malaysia membuat ulah. mulai dari klaim budaya, penyiksaan TKI, sampai teroris yang merusak ketentraman indonesia jadi bukan tidak mungkin tapi sudah otomatis rakyat indonesia akan marah dan membenci malaysia. semoaga malaysia bisa mengerti dan memahami semua ini. dan satu hal lagi, saya paling tidak suka dengan sikap malaysia yang menganggap indonesia serumpun, tentangga tetapi menusuk dari belakang. ingat ini bukan masalah agama dan tetangga, tapi ini masalah sipat dan budaya orang malysia. jadi saya paling tidak suka jika ada yang berkomentar selalu bawa - bawa agama. "Camkan itu wahai malaysia!."
Posting Komentar
kasih pendapat anda,