Pemilik saham terbesar MOL adalah Tan Sri Vincent Tan, chariman dan CEO Berjaya Corporation Berhad, konglomerasi Negeri Jiran tersebut yang punya pendapatan tahunan 1,8 miliar dollar AS. Dalam akuisisi ini, MOL akan mengambil alih 100 persen kepemilikan Friendster. MOL akan mengintegrasikan layanan jejaring sosial online tersebut dengan jaringan ritel oline-nya untuk menggarap pasar komunitas pengguna khususnya di Asia.
"Kami sedang membangun sebuah perusahaan yang unik yang akan memposisikan diri untuk menyediakan konten yang beragam, dengan basis pengguna regional, di sini di Asia Tenggara," ujar Ganesh Kumar Bangah, presiden dan CEO MOL dalam siaran persnya, Kamis (10/11). MOL akan menigntegrasikan sistem pembayaran online ke riendster dan menawarkan konten seperti game, musik, video, dan aneka barang.
MOL saat ini telah menjalin kerja sama dengan 70 produsen game online yang telah menghasilkan 200 jenis game. Selain itu, MOL juga sudah menjalin kerja sama dengan penyedia konten video, musik, dan film. Jaringan pembayarannya baik online maupun oline telah menjangkau 75 negara dengan 500.000 lokasi penjualan. Meski demikian, pangsa pasar utamanya masih Singapura, Indonesia, ilipina, Thailand, dan India.
Sebelum akuisisi ini, MOL sudah menjalin kemitraan dengan Friendster sebagai penyedia sistem pembayaran melalui the Friendster Wallet dan the Friendster Gift Shop. Layanan ini akan diperluas ke jaringan bisnis MOL termasuk franchise yang dipegang Tan Sri Vincent seperti Strabucks, 7-Eleven, Krispy Kreme, dan Wendy's.
sumber : kompas.com
catatan : wow..pantastis, malaysia memang hebat. akhirnya situs jejaring yang mulai redup dan ditinggalkan anggotanya itu pindah ke malaysia.
Selama ini Friendster ini bener-bener telah bekerja keras setelah muncul kompetitor-kompetitor sejenis karena sudah merasa telah ditinggalkan oleh usernya yang telah beralih ke kompetitornya itu. Friendster sudah beberapa kali merombak tampilan maupun menambah beberapa featurenya akan tetapi tidak dapat mengembalikan user-user yang pernah setia dengan friendster.
gosipnya, perusahaan yang didirikan pada tahun 2002 oleh seorang programmer yang bernama Jonathan Abrams dan CEO-nya Richard Kimber (Google south asian) diakhir tahun 2009 ini denger-denger akan dijual senilai $100 juta lebih kepada seorang pembeli dari malaysia.
Jonathan Abrams dan CEO-nya Richard Kimber sangat jitu membaca situasi. dipikir friendster sedang sekarat, dan tinggal menunggu kebangkrutanya saja. makanya Jonathan Abrams tidak berpikir panjang lagi dalam mempertahankan situsnya itu.
pertanyannya adalah Apakah orang itu bisa mengajak kembali user yang pernah singgah di friendster.com ? Pernah jadi user friendster ? Masih sering aktif ?
Menurut saya facebook lah yang menjadi rajanya saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar
kasih pendapat anda,