SELAMAT DATANG DI BLOG MALAYCELAKA, CELAKALAH ORANG - ORANG MALAYSIA YANG TELAH MENYIKSA TKI INDONESIA, DAN SEGALA AKSI TINDAKAN BODOH NYA TERHADAP BANGSA INDONESIA.PENULIS TIDAK SEDANG BERPERANG, TAPI PENULIS SEDANG MENYENTIL LEWAT TULISAN.

MALINGSIA ibarat VIRUS, dia telah menggerogoti wilayah kita indonesia. blog dan web yang menghina kesatuan indonesia kini bertebaran di dunia maya. itu bukan penghormatan, melainkan penghinaan besar terhadap negara kita indonesia. apa kesan anda setelah membaca dan melihat semua itu? pasti sakit, kecewa, dan terasa terinjak - injak harga diri kita. apa lagi saudara kita yang pernah tersiksa di sana, sudah pasti menimbulkan luka yang sangat dalam. apakah kita cuma tinggal diam melihat semua itu? sudah barang tentu tidak!!!untuk itu sudah saatnya kita bangkit, sudah saatnya kita sadar, sudah saatnya kita peduli terhadap bangsa kita sendiri yaitu indonesia. kalo bukan kita, siapa lagi? mari kita perangi bersama untuk malingsia yang suka menghina dan menyakiti saudara kita. !

Siapa Lebih Kaya, Indonesia atau Malaysia?

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


10 komentar:

AnakMerdeka mengatakan...

Kelihatannya anda cukup bijak untuk menguraikan pendapat peribadi anda. Saya tidak pasti apa yang cuba anda perkatakan. Ingin mengatakan Indonesia lebih kaya dari Malaysia? Silakan. Tetapi yang pasti sekarang ini terdapat lebih dari 1juta warga indonesia yang mencari nafkah dan dilayan dengan begitu baik oleh rakyat Malaysia, terutamanya orang-orang Melayu.

Itu tidak termasuk pendatang-pendatang tanpa izin yang saban hari semakin ramai dan memeningkan kepala pihak berkuasa Malaysia. Satu keluarga dari setiap 10 keluarga di Malaysia mempunyai jiran warga Indonesia yang menyewa rumah atau bilik di kawasan-kawasan perumahan, terutamanya dibandar-bandar besar seperti Kuala Lumpur. Bayangkan betapa ramai warga Indonesia di Malaysia.

Jika anda mampu untuk melawat Malaysia, pasti anda terkejut kerana pusing kemana sahaja anda akan melihat warga indonesia di situ. Dari kawasan pembinaan, gerai makan, pengawal keselamatan dan sebagainya. Pasti ada warga indonesia. Jika rakyat atau kerajaan Malaysia terlalu buruk seperti yang anda gambarkan, tidak mungkin Malaysia menjadi tumpuan mereka untuk mencari nafkah. Malah saban hari kerajaan Malaysia menjadi kritikan pihak pembangkang kerana terlalu berlembut dengan pendatang dari Indonesia. Pendatang tanpa izin Indonesia telah menjadi satu wabak yang tidak boleh diselesaikan sampai bila-bila. Jangan terlalu takbur dengan idea anda.

Kemudian pergi ke penjara atau pusat-pusat tahanan warga Indonesia, siasat sendiri berapa ramai yang ditahan kerana kesalahan merompak, membunuh, merogol, mengedar dadah dan sebagainya. Selepas itu anda pasti akan merasa cukup malu menjadi warga Indonesia bila mengetahui rakan-rakan senegara anda melakukan bermacam-macam jenayah di Malaysia yang anda pandang hina ini.

Saya tidak bermaksud untuk mewakili kerajaan Malaysia dan tidak juga pasti berapa ramai yang membaca tulisan ini tetapi cukuplah jika sekadar anda membaca tulisan saya. Membuat ulasan dan tafsiran dari sumber-sumber yang kurang tepat hanya akan mambuatkan diri kita kelihatan bodoh dan bertindak semborono. Jangan jadikan isu-isu terpencil seperti penyeksaan pekerja indonesia oleh majikannya tetapi lihat juga berapa ramai penjenayah Indonesia yang telah meragut nyawa ramai orang Malaysia yang tidak berdosa.

Berkenaan dengan tarian yang menjadi isu terbaru media Indonesia, sebenarnya isu berkenaan telah dijelakan oleh duta Malaysia ke Indonesia bahawa rencana yang disiarkan telah diterbitkan oleh syarikat swasta di Singapura, dan bukan dikeluarkan oleh kerajaan Malaysia. Kenapa ianya terus diperbesar-besarkan?

Saya tidak pasti berapa ramai orang Malaysia yang tergila-gila dengan tarian tersebut ataupun tahu menarikannya. Yang pasti, saya sendiri tidak pernah tahu adanya tarian tersebut. Terlalu banyak tarian asli kepunyaan rakyat Malaysia dari setiap suku bangsa yang ada.

Kesimpulannya, Malaysia mungkin tidak terlalu kaya tetapi sekurang-kurangnya rakyat Malaysia tidak pernah mengemis di negara asing atau menjadi maling.

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Unknown mengatakan...

saya boleh kira ini semacam siasat negeri asing untuk membuat kedua negeri jiran indonesia dan malaysia terus begaduh dan melemahkan semangat persatuan asean. http://www.surau.net

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


malaycelaka mengatakan...

@anak merdeka

penjahat indonesia di malaysia banyak pasti ada sebab. tidak mungkin tiba-tiba banyak penjahat dimalaysia, jika mereka melakukannya tanpa sebab..

saya akan mengambil contohnya saja, jadi bisa di cermati sendiri.

JIka Penjahat tersebut adalah orang yang disiksa atau diperlakukan tidak benar oleh majikannya bagaimana???
wajar, dia tidak punya biaya pulang kembali ke indonesia karena biayanya yang cukup besar.
apakah majikan-majikan di malaysia dihukum berat atas penyiksaan kepada muslim di indonesia??? jika ia, coba buktikan dengan beritanya.

dan kesimpulan saya...
biarpun indonesia mengemis di malaysia, yang penting indonesia bisa kreatif dalam budaya dan tidak pernah mengklaim budaya milik negara lain. dan seperti yang anda bilang, lebih dari 1 juta warga indonesia dimalaysia. berarti ada berapa % warga indonesia yang mengemis di malaysia??? 1juta dimalaysia, di indonesia ada 250juta penduduk. dengan kata lain perbandingannya sekitar..
1:250. hanya 1 orang diantara 250 orang yang mengemis dimalaysia. dan sisanya??? berusaha sekuat tenaga di negara sendiri. bahkan ada yang sangat kreatif.

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


azriq mengatakan...

Assalamualaikum
urm...
kepada admin.
saya disini ingin komen bukan ingin mengkritik atau mgtuk apa yang anda post.
saya telah lama surf blog anda dan sy slalu ingin lihat apa yg di'post oleh anda.
sy dpt lihat apa yg anda ingin cuba smpykan kepada rakyat malaysia dan indonesia.
sy disini ingin berkata sebagai seorg muslim yang ingin mgaku Islamnya drpd bangsanya.
kerna sy taw Allah S.W.T hanya menerima umatNya drpada apa ibadahnya.
adakah berbaloi anda bwt ini?
melaga2kan umat islam itu sndr???
anda hnya dpt dosa bertimbun2 drpd hsil anda sndr.
sy hanya ingin nasihat sbg saudara islam.
peace Islam.
Assalamualaikum

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Shaari mengatakan...

salam

rezeki adalah daripada Allah swt. bukan untuk dibanding-banding atau didengki sebaliknya disyukuri. Berdoalah dengan redha, seikhlas hati, mudah-mudahan Allah murahkan rezeki-Nya untuk kita di atas dunia yang sementara ini. Moga Allah limpahkan hidayah kepada kita semua di bulan Ramadan yang mulia ini.

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Anonim mengatakan...

ertinya org indonesia hanya tahu buat anak saja... bikin government kepala pusing, utang dah lah keliling pinggang, sebabnya semua president makan wang rakyat, rasuah sana sini, semua president indon bodoh

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


AnakMerdeka mengatakan...

Emm saya tidak ingin berbicara lebih dari sepatutnya, tetapi yang nyata, satu penghinaan kita keluarkan kepada orang lain, berpuluh-puluh penghinaan akan kita terima kemudiannya.

Kegiatan jenayah warga indonesia di Malaysia berlaku tanpa sebab. Dari pembunuhan, perampokan, pencurian sehinggalah mengedar ganja oleh warga Aceh. Atas sebab apakah agaknya mereka melakukan jenayah sedemikian. Jangan tanya saya kenapa warga Indonesia melakukan jenayah. Tanyalah warga anda sendiri.

Bagi saya secara peribadi, apa pun yang warga Indonesia ingin perkatakan terhadap Malaysia, tidak sedikitpun menjadikan saya jatuh miskin atau mati separuh badan. Saya melihat dengan mata saya sendiri, saban hari warga indonesia berkeliaran di bumi Malaysia dengan aman dan damai walaupun tidak mempunyai pekerjaan.

Yang pasti, saya dan ramai orang Malaysia masih melayan warga dan negara Indonesia sebaik yang mungkin. Jika anda mempunyai kemampuan, sekali lagi saya pelawa untuk datang ke Malaysia dan tontonlah station television di Malaysia. Dari TV1 hingga ke TV 9, dari TV milik kerajaan hinggalah swasta saban hari menayangkan filem dari Indonesia. Yang pasti tv Indonesia tidak memberi layanan yang sama kepada filem Malaysia.

Tidak cukup dengan itu, di station TV3 sekarang ini sedang mempromosikan Makassar di Indonesia. Siapa yang akan mendapat keuntungan kalau bukan Indonesia?

Asal anda tahu saya dan seluruh warga Malaysia, tidak sedikitpun terliur untuk menerima puji-pujian dari anda atau sesiapa sahaja dari Indonesia. Cukuplah jika anda mau sedar, anda sebenarnya sedang mencari musuh dengan orang yang sentiasa menyuapkan makanan kemulut jutaan rakyat Indonesia. Teruskan jika anda ingin merasakan Indonesia lebih kaya dari Malaysia.

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Unknown mengatakan...

@AnakMerdeka

Tidak usah dilayan ini admin. Dia hanya akan berpihak pada indonesia saja. Baginya, indonesia paling benar. Padahal, goblok. Buta dengan fakta yang benar! Iyakan admin? Saya tahu, anda mungkin kurang kenal dengan malaysia, hanya mengenali malaysia melalui media indonesia yang tidak semuanya benar. Padahal bohong belaka. Lihat aja segala isi kandungan blog ini. Fitnah saja... Orang indonesia bisa emosi lebih lebihan berbanding rakyat malaysia. Bravo.

Saya sebagai rakyat malaysia mengambil positif segala fitnah dan bohongan yang dilemparkan oleh orang indonesia kepada malaysia kerana sesungguhnya Allah akan membalasnya kemudian...

Salam.

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Anonim mengatakan...

you are very smart...to use GDP (and not GDP per capita) as a means to calculate wealth of a nation... i think you must have been educated in some monkey school...what you are saying is absolutely stupid and be laughed upon... forget about malaysia... you indonesians should concentrate on building your economy first and get better education... perhaps come and study in malaysia! hahaha...

anyway, admin get a life...this is the last time I'll ever come to your website anyway...

ps. i hope you understand english! most likely NOT...who cares!

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Anonim mengatakan...

sebenarnya a better calculation is GDP per capita PPP. Malaysia punya is USD15,300... Indonesia punya USD3,900. Bermakna Malaysia adalah kaya lebih kurang 4 kali ganda dari Indonesia! What a gap! To say that total GDP should be used as a wealth indicattor is utterly stupid! I know you don't represent the educated class of Indonesia, who won't waste time on this...but please, concentrate on other stuff okay. I wish indonesia the best as a neighbour...no ill-feeling whatsoever!

Dari sisi pendapatan per kapita, GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830.

VIVAnews - Kontroversi tari Pendet menimbulkan hubungan Indonesia - Malaysia memanas. Pemberitaan media dan perbincangan hangat di banyak milis pun berkembang ke isu-isu lain, seperti Tenaga Kerja Indonesia yang memburu pekerjaan hingga ke negeri jiran.

Media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur ketimbang Indonesia.

Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.

Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun.

Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.

Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.

Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.

Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi.

Indonesia berada di bawah China, India, Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.

Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.

Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

Tak mengherankan, lembaga keuangan dunia seperti PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia bersama Brazil, Meksiko, Turki dan Rusia. Ekonomi Indonesia bakal jauh lebih maju dengan pendapatan per kapita berkali lipat. Jadi, mengapa musti tunduk dengan Malaysia? ....

sumber : vivanews.com

catatan : boleh saja sekarang malaysia menjadi tujuan TKI indonesia mencari nafkah, tapi lihat kedepannya dengan berbagai macam kejadian mulai dari penyiksaan para TKI, pemukulan, pengklaim budaya indonesia, pencuri wilayah indonesia serta teroris asal malaysia yang mencoba mengganggu kedaulatan indonesia maka dalam sekejap akan menjadi bumerang buat negara malaysia. orang - orang indonesia akan berubah pikiran dan berbelok arah dalam memandang negara malaysia yang terkesan se'enaknya. malaysia akan di tinggalkan oleh orang - orang indonesia, malaysia akan menjadi nama yang menjijikan bagi orang indonesia, orang - orang indonesia akan berbelok arah dan berbodong bondong mencari negara yang lebih baik, makmur, sopan, dan menghormati wisatawan serta para TKI.

malaysia adalah sebuah negara kecil yang congkak dengan keterbatasannya, tak heran makanya malaysia tidak segan - segan mengklaim kebudayaan yang ada di indonesia. tapi tidak usah takut, karena dengan berbagai macam kejadian, maka indonesia akan lebih berdaulat dan semakin bersatu dalam membungkam kebodohan yang ada di kepala orang - orang malaysia.

maju terus Indonesia, satu kata terakhir untuk malaysia, "Indonesia tidak pernah takut dan tunduk dengan negara malingsia".


Posting Komentar

kasih pendapat anda,

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim
saat ini generasi muda Malaysia hanya mengenal Indonesia dari TKI dan lagu “rasa sayange” yang diributkan. Mereka kurang mengenal tokoh pemikir Indonesia seperti Mohammad Natsir dan Buya Hamka. dengan kata lain pemuda malaysia tidak tau apa - apa tentang indonesia mereka buta sejarah indonesia.

Pengunjung Online

Statistik Pengunjung

website hit counter

Tukar Link

dari Bung Admin

jangan hanya ada kejadian TKI kita ingin di penggal lehernya,dihukum pancung,disiksa,dan diperkosa kita baru menyadarinya, tapi pemerintah kita harus melek dan berbuat sebelum semua itu terjadi. negara indonesia harus serius dalam menangani masalah TKI indonesia. karena ini menyangkut masalah nyawa, tenaga dan harga diri indonesia dimata dunia khususnya dinegara malaysia dan arab saudi yang sudah menjadi langganan masalah dalam hal TKI.

efek dari sulitnya lapangan kerja di indonesia, dan minimnya peluang kerja bagi rakyat miskin membuat rasa tidak percaya rakyat indonesia terhadap pemerintahnya, hal inilah yang mendorong, memicu bagi segelintir warga indonesia untuk hijrah mencari rejeki dinegara lain.

apakah hal ini salah? atau siapa yang harus disalahkan, pemerintah atau rakyatnya?

Alasan Benci Malaysia

Kenapa Orang Indonesia benci malaysia?
mau tau alasanya?

masukan kata sesuka anda.

Dari Bung Admin

akibat kebodohan generasi muda malaysia, sehingga
pemuda - pemuda malaysia tidak mampu menyebut
kata indonesia.

Perlu saya luruskan bahwa, menyebut kata indonesia
bukan indon, tapi INDONESIA.
untuk itu pemuda - pemuda malaysia
harus banyak belajar lagi. dan jangan mau di bilang
pemuda bodoh dan tak berpendidikan.

Pengikut