JAKARTA - Aksi pembajakan kembali terjadi. Kali ini yang melakukannya adalah operator seluler di Malaysia, Maxis. Tidak main-main, akibat pembajakan ini label yang memiliki hak atas lagu Afgan ini, Wanna Be Music Production mengaku kerugian Rp30 miliar.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum label Afgan, Wanna Be Music Production, Handra Deddy Hasan dalam jumpa persnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu (27/6/2009).
Patut diketahui, lagu Bukan Cinta Biasa yang diedarkan Maxis melalui RBT ini diundur 6 juta orang Malaysia. Harga sebuah RBT di Malaysia adalah 3 ringgit, artinya dengan nilai tukar 1 ringgit sama dengan Rp3000, maka satu RBT Afgan di Malaysia dijual Rp9000. Penjualan RBT secara ilegal ini dilakukan sejak pertengahan Mei 2009.
Akibat pembajakan ini pun, Wanna Be Music Production mengaku telah mengirimkan somasi kepada pihak PT Maxis Communication Berhad,di Kuala Lumpur, 9 Juni 2009.
"Jika mereka tidak member jawaban sampai (Rabu) 24 Juni, maka pihaknya akan menggugat Maxis secara perdata," katanya.
Rencananya, Handra akan melaporkan hal ini kepada Departemen yang menangani hak cipta di Malaysia, yaitu Ministry of Domestic Trade and Comsumerce Affair.
sumber : okezone
Nb: lagi - lagi pembajakan di lakukan oleh orang malaysia. sungguh memalukan.
0 komentar:
Posting Komentar
kasih pendapat anda,