SELAMAT DATANG DI BLOG MALAYCELAKA, CELAKALAH ORANG - ORANG MALAYSIA YANG TELAH MENYIKSA TKI INDONESIA, DAN SEGALA AKSI TINDAKAN BODOH NYA TERHADAP BANGSA INDONESIA.PENULIS TIDAK SEDANG BERPERANG, TAPI PENULIS SEDANG MENYENTIL LEWAT TULISAN.

MALINGSIA ibarat VIRUS, dia telah menggerogoti wilayah kita indonesia. blog dan web yang menghina kesatuan indonesia kini bertebaran di dunia maya. itu bukan penghormatan, melainkan penghinaan besar terhadap negara kita indonesia. apa kesan anda setelah membaca dan melihat semua itu? pasti sakit, kecewa, dan terasa terinjak - injak harga diri kita. apa lagi saudara kita yang pernah tersiksa di sana, sudah pasti menimbulkan luka yang sangat dalam. apakah kita cuma tinggal diam melihat semua itu? sudah barang tentu tidak!!!untuk itu sudah saatnya kita bangkit, sudah saatnya kita sadar, sudah saatnya kita peduli terhadap bangsa kita sendiri yaitu indonesia. kalo bukan kita, siapa lagi? mari kita perangi bersama untuk malingsia yang suka menghina dan menyakiti saudara kita. !

Pengeboman Keempat di Malaysia akibat Kata "Allah"


KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pihak berwajib Malaysia menyatakan bahwa telah terjadi pengeboman gereja keempat di Malaysia di tengah persengketaan penggunaan kata "Allah" bagi umat non-Muslim di negara tersebut.

Uskup Philip Loke menyatakan bahwa dua bom diduga telah dilemparkan ke Gereja Lutheran Good Shepherd yang digembalainya pada Sabtu (9/1/2010) dini hari, tetapi meleset dari jendela sehingga hanya mengenai tembok. Jemaat gerejanya menemukan dua bekas bakaran pada tembok luar gereja itu pada tengah hari, dan juga ditemukan pecahan gelas di lantai. Ia mengatakan bahwa selain kedua bekas itu, gerejanya di daerah Petaling Jaya tidak mengalami kerusakan.

Insiden ini terjadi sehari setelah tiga gereja lain telah diserang juga dengan bom api. Kemarahan umat Muslim disulut oleh putusan pengadilan tanggal 31 Desember 2009 yang menentang larangan pemerintah bagi umat Katolik Roma untuk menggunakan kata "Allah" untuk Tuhan.

sumber : kompas.com
catatan : hm no coment deh, kayaknya negara tetangga sebelah lagi kriris agama. Indonesia cukup jadi penonton ajah. kalo malaysia sadar dan mau melihat rukunnya umat beragama di Indonesia pasti tidak akan terjadi kerusuhan seperti itu. ada kata BOM disana, jadi inget Nurdin yang suka ngeBOM-NgeBOM "duh malaysia hebat, selalu pake BOM dalam menyelesaikan masalah!. hehe

0 komentar:

Posting Komentar

kasih pendapat anda,

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim
saat ini generasi muda Malaysia hanya mengenal Indonesia dari TKI dan lagu “rasa sayange” yang diributkan. Mereka kurang mengenal tokoh pemikir Indonesia seperti Mohammad Natsir dan Buya Hamka. dengan kata lain pemuda malaysia tidak tau apa - apa tentang indonesia mereka buta sejarah indonesia.

Pengunjung Online

Statistik Pengunjung

website hit counter

Tukar Link

dari Bung Admin

jangan hanya ada kejadian TKI kita ingin di penggal lehernya,dihukum pancung,disiksa,dan diperkosa kita baru menyadarinya, tapi pemerintah kita harus melek dan berbuat sebelum semua itu terjadi. negara indonesia harus serius dalam menangani masalah TKI indonesia. karena ini menyangkut masalah nyawa, tenaga dan harga diri indonesia dimata dunia khususnya dinegara malaysia dan arab saudi yang sudah menjadi langganan masalah dalam hal TKI.

efek dari sulitnya lapangan kerja di indonesia, dan minimnya peluang kerja bagi rakyat miskin membuat rasa tidak percaya rakyat indonesia terhadap pemerintahnya, hal inilah yang mendorong, memicu bagi segelintir warga indonesia untuk hijrah mencari rejeki dinegara lain.

apakah hal ini salah? atau siapa yang harus disalahkan, pemerintah atau rakyatnya?

Alasan Benci Malaysia

Kenapa Orang Indonesia benci malaysia?
mau tau alasanya?

masukan kata sesuka anda.

Dari Bung Admin

akibat kebodohan generasi muda malaysia, sehingga
pemuda - pemuda malaysia tidak mampu menyebut
kata indonesia.

Perlu saya luruskan bahwa, menyebut kata indonesia
bukan indon, tapi INDONESIA.
untuk itu pemuda - pemuda malaysia
harus banyak belajar lagi. dan jangan mau di bilang
pemuda bodoh dan tak berpendidikan.

Pengikut